Dari Abi Hurairah ra berkata : Nabi Saw melewati sekelompok orang yahudi, mereka berpuasa di hari Asyura’. Nabi bertanya : “Puasa apa ini?”. Mereka menjawab : “Ini adalah hari dimana Allah menyelamatkan Musa dan Bani Israil dari tenggelam, dan menenggelamkan Fir’aun. Dan hari ini juga adalah hari merapatnya bahtera (Nabi Nuh) di bukit Judiy. Maka Nabi Nuh dan Nabi Musa berpuasa sebagai rasa syukur kepada Allah SWT ”. Lalu Nabi berkata : “Saya lebih berhak dengan Nabi Musa dan lebih berhak untuk berpuasa di hari ini”. Nabi pun memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa.
Ketika Rasulullah ditanya tentang keutamaan puasa di hari Asyura’, Beliau menjawab :
Dan di hari asyuro’ (10 muharram) pula terbunuhnya sayyidina HUSAIN RA cucuk dari baginda muhammad SAW, yang mana cerita tentang hal tersebut begitu panjang, bahkan rasulullah SAW mensabdakan dalam hadits beliau :
8202 – أخبرناه أبو الحسين علي بن عبد الرحمن الشيباني بالكوفة ثنا أحمد بن حازم الغفاري ثنا خالد بن مخلد القطواني قال : حدثني موسى بن يعقوب الزمعي أخبرني هاشم بن هاشم بن عتبة بن أبي وقاص عن عبد الله بن وهب بن زمعة قال : أخبرني أم سلمة رضي الله عنها : أن رسول الله صلى الله عليه و سلم اضطجع ذات ليلة للنوم فاستيقظ و هو حائر ثم اضطجع فرقد ثم استيقظ و هو حائر دون ما رأيت به المرة الأولى ثم اضطجع فاستيقظ و في يده تربة حمراء يقبلها فقلت : ما هذه التربة يا رسول الله ؟ قال : أخبرني جبريل عليه الصلاة السلام أن هذا يقتل بأرض العراق للحسين فقلت لجبريل أرني تربة الأرض التي يقتل بها فهذه تربتها
هذا حديث صحيح على شرط الشيخين ولم يخرجاه
تعليق الذهبي قي التلخيص : مر هذا على شرط البخاري ومسلم
Sesungguhnya rasulullah SAW tertidur pada suatu malam kemudian bangun kemudian tidur lagi dan terbangun lagi hingga 3 kali hal tersebut, pada waktu terkahir bangun rasulullah SAW sedangkan di tanganya terdapat tanah berwarna merah, di ciumlah tanah tersebut, maka UMMI SALAMAH berkata : “wahai rasulullah SAW tanah apakah tersebut?”
Maka menjawab rasulullah SAW : “sesungguhnya jibril telah menghabariku bahwa ini (HUSAIN RA ketika itu di situ) akan di bunuh di tanah IRAQ maka aku meminta kepada jibril untuk menunjukkan tanah bumi yang mana HUSAIN RA akan di bunuh, dan inilah tanahnya.
- حدثنا الحسين بن إسحاق التستري ثنا يحيى بن عبد الحميد الحماني ثنا سليمان بن بلال عن كثير بن زيد عن المطلب بن عبد الله بن حنطب : عن أم سلمة قالت : كان رسول الله صلى الله عليه و سلم جالسا ذات يوم في بيتي فقال : لا يدخل علي أحد فانتظرت فدخل الحسين رضي الله عنه فسمعت نشيج رسول الله صلى الله عليه و سلم يبكي فاطلعت فإذا حسين في حجره والنبي صلى الله عليه و سلم يمسح جبينه وهو يبكي فقلت : والله ما علمت حين دخل فقال : إن جبريل عليه السلام كان معنا في البيت فقال : تحبه ؟ قلت : أما من الدنيا فنعم قال : إن أمتك ستقتل هذا بأرض يقال لها كربلاء فتناول جبريل عليه السلام من تربتها فأراها النبي صلى الله عليه و سلم فلما أحيط بحبسين حين قتل قال : ما اسم هذه الأرض ؟ قالوا : كربلاء قال : صدق الله ورسوله أرض كرب وبلاء
Dari : UMMU SALAMAH.
Dulu rasulullah SAW duduk di rumahku dan berkata : “jangan ada yang boleh masuk !”
Maka aku menjaga dan menunggu, maka masuk husain ra tanpa aku ketahui, maka aku mendengar suara rintihan rasulullah menangis, maka aku melihat, dan aku lihat husain ra sudah berada di dalam kamar rasulullah SAW, rasulullah SAW sedang mengusap keningnya dalam keadaan menangis, maka aku berkata kepada rasulullah SAW :”wallahi aku tidak tahu ketika dia masuk”
Maka rasulullah menjawab :”sesungguhnya jibril datang kepada aku barusan dan berkata : apakah kamu mencintai dia husain ra? Maka aku menjawab : adapun dari bagian dunia maka iya, maka jibril berkata : sesungguhnya kelak umatmu akan membunuhnya di atas tanah yang di namakan karbala, maka jibril mengasih aku tanah tersebut”
Maka rasullah melihatkanya kepada aku dan aku menjaga tanah tersebut dan ketika HUSAIN RA ingin di bunuh, maka bertanya satu orang dari rombongan imam HUSAIN RA : “apakah nama tempat ini?” maka menjawab salah satu dari mereka : “karbala” dan berkata orang tersebut : “maka benerlah allah dan rasulnya ini tanah kesusahan dan bala’ “
2817 – حدثنا عبد الله بن أحمد بن حنبل حدثني عباد بن زياد الأسدي ثنا عمرو بن ثابت عن الأعمش عن أبي وائل شقيق بن سلمة : عن أم سلمة قالت : كان الحسن و الحسين رضي الله عنهما يلعبان بين يدي النبي صلى الله عليه و سلم في بيتي فنزل جبريل عليه السلام فقال : يا محمد إن أمتك تقتل ابنك هذا من بعدك فأومأ بيده إلى الحسين فبكى رسول الله صلى الله عليه و سلم وضمه إلى صدره ثم قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : وديعة عندك هذه التربة فشمها رسول الله صلى الله عليه و سلم وقال : ريح كرب وبلاء قالت : وقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : يا أم سلمة إذا تحولت هذه التربة دما فاعلمي أن ابني قد قتل قال : فجعلتها أم سلمة في قارورة ثم جعلت تنظر إليها كل يوم وتقول : إن يوما تحولت دما ليوم عظيم
DARI : UMMU SALAMAH
Dahulu sayyidina HUSAIN dan HASAN RA bermain di hadapan baginda MUHAMMAD SAW di rumahku (ummu salamah) maka ketika itu turunlah jibril AS seraya berkata : “wahai muhammad SAW sesungguhnya umatmu akan membunuh anakmu ini mengisyaratkan dengan tanganya kepada sayyidina HUSAIN RA” maka menagislah RUSULULLAH SAW dipeluklah sayyidina HUSAIN RA oleh RAULULLAH SAW tepat di dadanya kemudian RASULULLAH SAW berkata :”aku titipkan tanah ini kepadamu wahai UMMU SALAMAH” maka RASULULLAH SAW mencium tanah tersebut seraya berkata : ini bau kesusahan dan bala’(coba’an), maka berkata UMMU SALAMAH : “RASULULLAH SAW bersabda : wahai UMMU SALAMAH jikalau tanah ini berubah darah maka ketahuilah sesungguhnya anakku ini telah dibunuh” maka UMMU SALAMAH meletakan tanah tersebut di botol dengan selalu memperhatikanya setiap hari, maka ketika berubah tanah tersebut menjadi darah berkata beliau : “sesungguhnya hari berubahnya tanah menjadi darah adalah hari yang genting (terbunuhnya imam HUSAIN RA) ”
kami akan menceritakan secuplik dari cerita tersebut, demikian cerita dari kitab-kitab mu’tabarah :
Cerita ini di mulai dari perpindahan kekuasaan dari muawiyah kepada yazid yang sebelumnya pernah terjadi dari sayyidina hasan kepada muawiyah, imam HASAN dan imam HUSAIN adalah dua tokoh yang berbeda tapi sama dalam tujuan sangat pemberani, dulu imam hasan mengasihkan kepimpinan kepada muawiyah dengan tujuan supaya tidak terjadi pertumpahan darah, maka dengan itu RASULULLAH menyebutkan bahwa imam hasan inilah yang kelak akan menyelamatkan atau mendamaikan di anatara dua kelompok yang bertikai, dan imam hasan melakukanya dengan menyerahkan kepimimpinan kepada MUAWIYAH,
setelah di kasihkan kepada muawiyah maka seraya berucap muawiyah :
“wahai hasan nanti kelak kau akan menjadi pemimpin setelah aku” maka imam HASAN RA menjawab :
“wahai muawiyah pemimpin tidak hanya di pilih dengan hal seperti itu akan tetapi dengan cara musyawarah”
maka kita tinjau bahwa ahlul bait sangat tidak tamak (rakus) kepada jabatan dunia, dan ketika muawiyah mulai tua maka kepimimpinan di kasihkan kepada anak MUAWIYAH sendiri yaitu YAZID, yang mana dari situlah dimulainya perpecahan, sahabat nabi ketika itu yang masih hidup terpecah menjadi dua yang pertama ikut dengan imam HASAN yang kedua taslim (pasrah) dengan kepemimpinan yazid karena sahabat tahu bahwa YAZID adalah orang sering pemabuk jikalau kita tidak sejalan dengan apa yang di anut YAZID maka YAZID tak akan-akan segan-segan untuk membunuh.
Ketika itu pula YAZID dari syam menyuruh kepada semua bawahnya untuk membaiat YAZID lewat gubernur-gubernurnya dan dari madinah WALID BIN UTBAH menjatuhkan perintah itu kepada segenap rakyatnya dan bagi siapa yang tidak membaiat akan mendapat hukuman tertentu dari YAZID, ketika itu imam HUSAIN RA mendengar ultimatum itu.
Maka ketika prajurit utbah bin robiah datang kepada rumah imam HUSAIN RA untuk meminta baiat beliau kepada YAZID maka imam HUSAIN RA dan pengikutnya meminta tempo untuk memikir atau merenung atas perintah tersebut, maka waktu tempo yang di beri oleh pasukan utbah di buat oleh imam husain untuk pergi dari madinah ke mekkah bersama pengikut beliau (pada bulan sya’ban tahun 60 hijriyah), setelah sampai di mekkah beliau tinggal di sana selama berbulan-bulan bersama pengikut beliau anak cucuk dari pada sahabt nabi SAW, sehingga orang-orang kufah mengetahui bahwa imam husain berada di mekkah al mukarramah kemudian orang-orang kufah mengirim surat kepada beliau yang isinya :
Bismillahirrahmanirrahim
Kepada : imam husain ra pemimpim kami
Kami warga kufah menanti kedatanganmu kami butuh pemimpin adil seperti kamu wahai imam husain ra.
DIMOHON SEGERA KEDATANGANYA.
Surat demi surat berdatangan bahwa warga kufah meminta imam husain menjadi pemimpin akan tetapi imam husain hanya membaca tanpa di balas surat tersebut dan juga tidak di tanda tangani sehingga di riwayatkan bahwa surat yang terus berdatngan itu mencapai 4000 surat bahkan diriwayatkan hingga 16000 surat, dan pada itu imam husain mulai bingung karena jikalau surat ini benar maka kasihan warga kufah, akan tetapi kalau tidak benar,kami bisa kembali dengan selamat, maka imam husain bermusyawarah dengan pecintanya anak-anak dari pada sahabat nabi beserta keluarga beliau sendiri, sehingga mencapai keputusan bahwa imam husain mengutus sebuah utusan ke kota kufah supaya melihat situasi disana yang mana utusan tersebut adalah sepupu beliau sendiri yang bernama MUSLIM BIN AQIL RA, dan muslim bin aqil pun bekata kepada imam husain dengan perasaan bingung : “wahai imam husain apakah kamu tidak ingat apa yang terjadi oleh kakakmu imam hasan dan apa yang terjadi oleh ayahmu imam ali sesungguhnya orang kufah adalah munafik dan benci kepada ahlul bait”.
Jawaban imam husain ra :
“kalau memang benar apa yang di tulis dalam surat ini, maka hal tersebut akan menjadi tanggung jawab aku ketika aku bertemu dengan kakekku nabi muhammad SAW akan tetapi jikalau apa yang kamu ucapkan benar ketahuilah ajal akan datang dimana saja walau aku di ka’bah, akan tetapi aku tidak ingin mengotori ka’bah dengan darahku”.
maka menerimalah muslim bin aqil permintaan imam husain, dan ketika itulah muslim bin aqil berangkat ke kufah setelah sampai di pertengahan jalan,beliau kehilangan penunjuk jalan untuk kekufah kemudian muslim bin aqil membuat surat kepada imam husain untuk meminta izin kepada imam husain agar pulang ke mekkah akan tetapi imam husain menolaknya dan menyuruhnya untuk melanjutkan perjalanan. setelah sampainya di kufah maka muslim bin aqil menginap di rumah seseorang yang bernama harits, satu demi satu orang mengetahui dan menyambut akan kedatangan muslim bin aqil, dan orang-orang kufah mengajukan surat permintaan menjadi pemimpin kepada imam husain bahkan di riwayatkan bahwa permintaan tersebut mencapai 20000 permintaan bahkan mencapai 60000 permintaan. Pada saat itu muslim bin aqil mengirim surat kepada imam husain yang isi dari pada surat itu :
“wahai imam husain sungguh benar masyarakat kufah telah menantimu”,
maka dikirimlah surat tersebut kepada imam husain. Suatu hari muslim bin aqil pergi ke suatu masjid dan kebetulan di masjid tersebut seorang penguasa yang bernama UBAIDILLAH BIN ZIYAD yang kerap di panggil dengan IBNU ZIYAD memberikan suatu ceramah di mimbar tentang ancaman kepada siapapun yang melindungi husain dan ahlu bait akan diberikan hukuman,bahkan IBNU ZIYAD adalah orang yang selalu mengutuk dan mencaci sayyidina husain. Ketika MUSLIM BIN AQIL mendengar hal tersebut,beliau pergi ke rumah HANNIK yang mana HANNIK ini adalah orang yang juga dekat dan disegani oleh IBNU ZIYAD akan tetapi HANNIK tersebut juga dekat dengan imam husain, dan dirumah HANNIK ada seorang yang tua yang bernama SYURAIK yang sedang sakit,sehingga IBNU ZIYAD mengirim surat kepada SYURAIK yang berisi ingin menjenguk SYURAIK, maka SYURAIK menerima dan membalas surat tersebut. Ketika si SYURAIK menunggu kedatangan IBNU ZIYAD,SYURAIK menyiapkan suatu makanan dan berkata kepada MUSLIM BIN AQIL:
“Wahai MUSLIM BIN AQIL engkau sudah tau bahwasanya IBNU ZIYAD adalah orang yang tidak membiarkan imam husain dan para ahlu bait hidup, dan sebentar lagi IBNU ZIYAD akan berkunjung ke rumahku maka disaat itulah bunuhlah dia”.
MUSLIM BIN AQIL hanya menganggukan kepalanya.
Ketika IBNU ZIYAD sampai di rumah SYURAIK, maka si syuraik berkata:
“wahai pembantuku tamunya telah datang,di mana makanan minumannya?” (perkataan ini adalah isyarat bagi MUSLIM BIN AQIL untuk cepat keluar dan membunuh IBNU ZIYAD).” Dengan teriak.
SI SYURAIK mengulangi perkataan tersebut sebanyak 3X, Akan tetapi si MUSLIM BIN AGIL tidak keluar,sehingga IBNU ZIYAD berkata SYURAIK:
“kau mempunyai pembantu sangat bodoh dan tolol,ketika di panggil majikannya tidak menjawab.” Dengan wajah meremehkan.
Pada akhirnya si IBNU ZIYAD pulang, dan SYURAIK berkata kepada MUSLIM BIN AQIL;
“wahai muslim ibin aqil kenapa engkau tidak keluar ketika aku panggil? Padahal waktu inilah adalah kesempatan emas untukmu membunuh oran bejat itu.” Dengan wajah sesalnya.
“yang pertama: aku tidak mau menumpahkan darah di rumah HANNIK karena HANNIK tidak menginginkan hal tersebut.
Yang kedua; imankulah yang mencegah untuk membunuh dia tanpa dasar kebenaran” dangan wajah tersenyum dan sabar.
Coba kita lihat dalam keadaan yang genting ini,MUSLIM BIN AQIL tetap menjaga imannya,inilah sifat dan akhlak Ahlul bait.
Kemudian IBNU ZIYAD mendengar bahwasanya MUSLIM BIN AQIL berada di kufah,maka IBNU ZIYAD kepada seluruh pasukannya untuk menangkap dan membunuh MUSLIM BIN AQIL,dan akan memberikan hadiah kepada siapaun yang dapat menangkapnya,bahkan IBNU ZIYAD akan memberikan hukuman seberat – beratnya bagi orang yang melindungi MUSLIM BIN AQIL.
MUSLIM BIN AQIL mendengar bahwasanya penduduk kufah mencari beliau,maka beliau lari kerumah seseorang,dan ternyata beliau sudah dikepung oleh pasukan IBNU ZIYAD, MUSLIM BIN AQIL sempat melawan bahkan diriwayatkan 30 prajurit yang dikalahkan oleh beliau,pada akhirnya ditangkaplah MUSLIM BIN AQIL karena beliau hanya seorang di kufah. Maka dengan penuh luka – luka MUSLIM BIN AQIL diseret ke istana IBNU ZIYAD.
Surat yang dikirim oleh MUSLIM BIN AQIL telah sampai dan telah di baca oleh IMAM HUSAIN,bahkan IMAM HUSAIN telah membalas surat yang berisikan:
assalamualaikum wr.wb
kepada kaum muslimin yang berada di kufah saat ini kami berada dalam perjalanan menuju kufah dan insya allah kita semua akn ketemu di sana.
IMAM HUSAIN BIN ALI
Kemudian surat tersebut dikirim melalui orang yang dipercaya oleh IMAM HUSAIN yang bernama QOIS BIN MASYHAR. Sebelum IMAM HUSAIN berangkat menuju kufah,beliau di cegah oleh IBIN ABBAS supaya IMAM HUSAIN memikirkan dan mempertimbangkan atas keputusannya,akan tetapi IMAM HUSAIN tetap bersih kokoh atas pendiriannya,maka IBIN ABBAS menangis dan memeluk IMAM HUSAIN ketika IMAM HUSAIN hendak berangkat ke kufah.
Maka berangkatlah QOIS BIN MASYHAR membawa sepucuk surat. IBNU ZIYAD mengetahui akan kedatangan QOIS,maka IBNU ZIYAD mengerahkan sebagian pasukannya untuk menjaga perbatasan agar rombongan sayyidina husain tidak masuk ke kufah. Ketika MUSLIM BIN AQIL masuk dalam istana IBNU ZIYAD L.A, dalam waktu yang bersamaan, MUSLIM BIN AQIL melihat QOIS BIN MASYHAR juga di tangkap oleh prajurit IBNU ZIYAD,dan salah satu prajurit AL HUUR dengan bangganya membawa surat kehadapan IBNU ZIYAD,kemudian dibaca surat tersebut,dan IBNU ZIYAD berkata kepada QOIS :
“wahai Qois jika engkau ingin selamat,naiklah ke atas menara dan ceramahlah bahwasanya AL KADZAB BIN KADZDAB adalah orang yang terkutuk,dan kutuklah AL KADZAB BIN KADZDAB.”dengan wajah yang marah.
Yang dimaksud dengan AL KADZAB BIN KADZDAB yaitu sayyidina HUSAIN BIN ALI BIN ABI THOLIB.
Maka naiklah QOIS ke atas menara dan berkata dengan berteriak:
“wahai kaum muslimin yang bearda di kufah ,aku adalah orang kepercayaan IMAM HUSAIN, dan aku adalah utusan IMAM HUSAIN,aku bersaksi bahwasanya IMAM HUSAIN adalah pemimpin yang adil,dan sebentar lagi IMAM HUSAIN akan datang,maka berpegang teguhlah kalian semua kepada IMAM HUSAIN,dan ketahuilah bahwasanya IBNU ZIYAD adalah orang yang terkutuk,dan pendusta,orang yang paling celaka,dan orang yang paling jahat”.
Maka IBNU ZIYAD marah ketika mendengar perenyataan QOIS,maka langsunglah IBNU ZIYAD menyuruh algojonya untuk memenggal kepala QOIS dan menyuruhnya untuk membuang jasatnya ke hadapan masyarakat muslim menunjukkan akan ketajaman pedang IBNU ZIYAD.
Kemudian IBNU ZIYAD menyuruh MUSLIM BIN AQIL untuk mengatakan seperti halnya QOIS.maka IBNU ZIYAD berkata;
“wahai MUSLIM BIN AQIL mengapa engkau tidak mengucapkan salam padaku?
“untuk apa aku bersalam kepada orang yang akan membunuhku???” jawab MUSLIM BIN AQIL dengan gagah dan beraninya.
Inilah keberanian ahlul bait meskipun dalam keadaan terdesak.
“WAHAI ALGOJO PENGGALLAH KEPALA MUSLIM BIN AQIL INI”dengan penuh amarah .
Maka dipenggallah kepala beliau dan inilah awal keSYAHIDan ahlul bait.
Dan ketahuilah sebelum MUSLIM BIN AQIL di penggal,beliau masih sempat mengirimkan surat kepada MUHAMMAD BIN AS’AD (salah satu pengikut IBNU ZIYAD yang masih di percaya oleh kalangan IMAM HUSAIN dan ahli bait) yang surat tersebut berisikan tentang keadaan MUSLIM BIN AQIL di kuffah. Kemudian berangkatlah MUHAMMAD BIN AS’AD dengan terburu – buru dan surat tersebut sampai ke tangan dan dibaca IMAM HUSAIN ketika IMAM HUSAIN telah mendekati daerah KARBALA.
Ketika IMAM HUSAIN menerima dan membaca surat tersebut dengan menangis,kemudian nampaklah di hadapan IMAM HUSAIN suatu pasukan kuda yang dipimpin oleh AL HUUR,kemudian IMAM HUSAIN menoleh kepada AHLUL BAIT dan berkata:
“Saksikanlah bahwasanya ada dusta yang sangat besar di tempat ini yang mana mereka telah membunuh MUSLIM BIN AQIL dan QOIS BIN MASYHAR,apa yang harus kita lakukan?”
Kemudian pasukan itu menekat kepada IMAM HUSAIN ,kemudian beliau menyuruh AHLUL BAITnya untuk mundur. IMAM HUSAIN maju dengan sendirian dan berkata kepada mereka:
”siapa yang memimpin ini semua?” ujar IMAM HUSAIN dengan perasaan marah.
“aku yang memimpin “ jawab HUUR.
“engkau datang kepadaku untuk membelaku atau menangkapku?” jawab IMAM HUSAIN.
“aku mendapatkan perintah dari IBNU ZIYAD untuk menghentikan engkau agar tidak masuk ke kuffah”jawab AL HUUR.
Kemudian berbalik imam husain ra menuju kepada rombonganya sambil berkata terdapat tipu daya disini telah menipuku orang yang mengaku cinta kepada aku “خاذلتنا شيعتنا” (telah menipu kami orang-orang yang mengaku cinta kepada kami) kemudian pada malam itu imam husain ra berkumpul dengan rombongan dan keluarganya tepat pada tanggal 3 muharram tahun 61 hijriyah untuk berdoa bersama sambil berkata imam husain ra kepada ahlul baitnya,
“ lihat wahai ahlul baitku sambil membuka kelambu kemah lalu berkata : lihat malam gelap gulita dan ketahuilah wahai ahlul baitku musuh menantimu di kufah dan aku tidak mau kalian menjadi seperti muslim bin aqil yang sesungguhnya mereka tidak meninginkan muslim bin aqil dan juga mereka tidak mengingankan kamu sekalian wahai ahlul baitku akan tetapi mereka menginginkan aku maka aku memberi kesempatan pada kamu sekalian bahwa barang siapa yang pulang diantara kalian silahkan karena mereka tidak menginginkan kalian akan tetapi hanya menginginkan aku”
Dan ahlul bait nabi dan keluarga sahabat nabi menjawab dengan suara lantang :
“ wahai imam husain ra aku tidak mau aku dalam keadaan tenang sedangkan kamu imam husain dalam keadaan bahaya aku tidak akan pernah membiarkan pedang berada di dekatmu aku tidak akan membiarkan orang menyakitimu sementara masih ada darah mengalir di dalam tubuhku”
Terenyuhlah imam husain ra saat itu sambil berkata ya allah saksikanlah ini ya allah saksikanlah pecinta-pecinta cucu rasulullah SAW pecinta-pecinta ahlul bait nabi SAW yang sebenarnya.
Kemudian pasukan datang bertambah hingga di ceritakan bahwa bertambah 4000 dan bertambahlah lagi 6000 hingga jumlah yang begitu banyak di datangkan oleh IBNU ZIYAD yang pertama di pimpin oleh HUUR kemudian di ganti di pimpin oleh HUSHOIN dan kemudian yang terakhir di pimpin oleh UMAR IBN SAAD BIN ABI WAQQOS yang mana umar adalah pemimpin yang paling besar di kala itu yang punya tugas dari IBNU ZIYAD untuk menghabisi imam husain ra dan ketika umar bin saad bin abi waqqos datang maka imam husain bertanya kepada umar bin saad bin abi waqqos :
“wahai umar bin saad bin abi waqqos apa yang kamu inginkan dari aku?”
Maka umar bin saad bin abi waqqos pun menjawab :
“aku mendapatkan tugas dari ibnu ziyad untuk menangkapmu dan membawamu ke kufah agar menghadap kepada ibnu ziyad”
Dan berkata imam husain ra :
“oh tidak……aku datang bukan untuk ibnu ziyad”
Berkata kembali umar bin saad bin abi waqqos :
“tidak aku mendapatkan perintah untuk membawamu kepada ibnu ziyad”
Maka menjawab lagi imam husain ra dan imam husain pun bersikeras untuk menolak ajakan tersebut :
“ tidak wahai umar bin saad bin abi waqqos aku kesini bukan untuk dia”
Kemudian seperti biasanya imam husain ra melakukan sholat dan di sini terjadi kejadian unik sekali, ketika imam husain ra sholat pasukan-pasukan umar bin abi saad bin waqqos sholat di belakang imam husain ra menjadikan imam husain ra sebagai imam sholat, karena memang sebetulnya mereka masih mempercayai bahwa imam husain ra adalah imam yang adil dan patut untuk di ikutin, akan tetapi masuk di dalam hatinya penyakit cinta kepada dunia dan cinta kepada kedudukan maka hal tersebut menjadikan mereka lupa akan kebenaran yang sesungguhnya.
Kemudian imam husian ra mendekat kepada umar bin saad bin abi waqqos seraya berkata :
“wahai umar bin saad bin abi waqqos kayaknya aku tidak mungkin untuk ikut denganmu menuju kufah dan aku minta kepadamu salah satu dari tiga pilihan”
Umar bin saad bin abi waqqos berkata :
“pilihan apa wahai husain ra?”
Imam husain ra menjawab :
“tiga pilihan tersebut adalah :
1. Biarkan aku kembali ke mekkah.
2. Biarkan saja aku pergi ke syam untuk bertemu yazid.
3. Biarkan aku pergi ke mana saja yang penting aku tidak berbenturan dengan pasukanmu.
Dan menjawab umar bin saad bin abi waqqos :
“ya aku akan melaporkan kepada atasanku”
Kemudian umar bin saad bin abi waqqos mengirim surat kepada ubaidillah ibnu ziyad atas tawaran imam husain ra kepada umar bin saad bin abi waqqos, maka ibnu ziyad berkata sambil marah :
“aku tidak menyuruh umar bin saad bin abi waqqos untuk bernegosiasi kepada husain ra, kemudian berkata : wahai sammar ibn dzil jaushan berangkatlah kamu dan bawaklah pasukan kepada umar bin saad bin abi waqqos dan katakanlah kepada dia bahwa jikalau dia tidak segera membunuh husain ra maka bunuhlah dia”
Dan bangkitlah sammar ibn dzil jauzan sambil membawa pasukan menuju ke tempat yang bernama karbala.
Kemudian sammar bertemu dengan umar di tempat itu seraya berkata :
“wahai umar kau diperintahkan untuk segera membunuh husain ra”
Maka ketika umar mendapat perintah tersebut umar bingung atas perintah tersebut dengan rasa bingung umar berkata :
“siap”
Maka segera umar menyiapkan pasukannya seraya berkata kepada pasukannya :
“Hei pasukan sekarang serbulah dan bunuhlah HUSAIN” dengan suara lantangnya.
“berhenti,wahai umar bin saad bin abi waqas.kalau memang kita harus perang,berilah aku kesempatan semalam saja” jawab IMAM HUSAIN RA dengan tenang.
Dan kebetulan kejadian tersebut terjadi pada malam jum’at.
“baiklah wahai HUSAIN kalu itu kemauanmu,barang kali engkau berubah pikiran untuk ikut aku ke kufah dengan tanpa ada pertumpahan darah”jawab UMAR sambil tersenyum.
Maka di malam itulah IMAM HUSAIN RA dengan para sahabat,ahlul bait,dan pencintanya menghabiskan malamnya untuk berdoa dan bermunajat kepada ALLAH S.W.T. dengan berdoa:
Ya Allah engkau adalah pembuka dari segala kesusahan,engkau adalah harapanku di waktu yang genting,engkau adalah penguasa dari segala ninkmat – nikmat,dan engkau adalah dzat dari segala kebaikan.
Doa tersebut dipanjatkan di malam itu. Kemudian IMAM HUSAIN RA menyendiri,merenung sehingga ketiduran,beberapa saat kemudian IMAM HUSAIN RA tiba – tiba terbangun dari tidurnya dan merasa kebingungan. Keadaan tersebut di saksikan oleh kakak beliau SYDT.ZAINAB dan bertanya kepad IMAM HUSAIN RA:
”Wahai HUSAIN apa yang terjadi padamu ?” dengan khawatirnya.
“wahai kakakku barusan saja aku bertemu dengan kakek kita RASULULLHAH,RASULULLAH berkata padaku: Wahai cucukku engkau besok sore akan berbuka di tempatku.” Jawab IMAM HUSAIN RA Dengan meneteskan air matanya,beliau sadar bahwasanya besok adalah hari kematiannya.
Sydt.Zainab juga menangis dan berkata kepada IMAM HUSAIN RA:
”Wahai HUSAIN aku pantas untuk meneteskan air mataku, sedangkan engkau tidak pantas untuk meneteskan air matamu karena esok engkau akan bertemu dan akan berkumpul dengan kakek”.jawab ZAINAB.
“Ketahuilah wahai kakakku,aku menangis bukan karena aku takut mati,akan tetapi aku menangis karena aku melihat pasukan – pasukan yang ada di hadapanku setelah kematianku,mereka akan menjadi ahli neraka,aku lebih senang mereka tidak membunuhku sehingga mereka dapat masuk ke dalam surga”.
Lihatlah akhlak Ahlul bait meskipun dalam keadaan genting mereka masih memikirkan nasib para musuh – musuh beliau.
Ke esokan harinya IMAM HUSAIN RA membuka baju perangnya, beliau memakai jubah RASULULLAH yang sudah usang,beliau menjadikan jubah yang sudah usang sebagai baju yang menempel kepada tubuh beliau,kemudian beliau melapisi dengan jubah beliau yang bagus. Maka ZAINAB bingung dan bertanya ;
“wahai HUSAIN mengapa engkau memakai baju dengan cara seperti itu,mengapa kau memakai baju yang jelek di dalam?”
“wahai kakakku,aku mengetahui bahwasanya musuh yang aku hadapi adalah musuh yang rakus akan dunia,disaat aku meninggal nanti,mereka akan mengambil pedangku,dan bajuku ini,maka di saat mereka merampas semua apa yang menempel di badanku,ketika mereka sampai baju yang usang tersebut,mereka tidak akan mengambil dan tidak akan mencabik baju tersebut,KARENA KAMI AHLUL BAIT TIDAK MAU DAN TIDAK INGIN AURATNYA DILIHAT OLEH ORANG”.Jawab HUSAIN RA.
Pahamilah makna ini disaat mau meninggal, AHLUL BAIT RASULULLAH tidak mau di lihat auratnya. dan inilah kemuliaanya AHLUL BAIT RASULULLAH.
Maka akan dimulailah peperangan yang mana pasukan IMAM HUSAIN RA diriwayatkan sekitar 73 prajurit akan berhadapan dengan ribuan musuh. Dan IMAM HUSAIN mengatur barisan yang mana barisan pertama adalah Ahlul bait kemudian barisan kedua adalah sahabat dan pecinta beliau. Dan yang menemani pada barisan pertama adalah saudara beliau SYD.ABBAS BIN ALI BIN ABI THALIB,dan anak IMAM HUSAIN RA yang bernama ALI BIN HUSAIN (ALI AKBAR),ABU BAKAR BIN HUSAIN,UMAR BIN HUSAIN ,DAN HAMZAH BIN HUSAIN (QOSIM).
Lihatlah inilah dalil yang menunjukkan bahwasanya anak dari IMAM ALI dan IMAM HUSAIN ada yang bernama seperti NAMA SAHABAT – SAHABAT RASULULLAH.
Setelah diatur pasukan beilau yang ahlul bait berada di barisan depan,karena imam husain tidak mau menjadikan orang lain sebagai pelindung dari permasalahan dirinya. Maka ada salah seseorang dari pada sahabat beliau yang protes dengan mengatakan: “Wahai imam HUSAIN,tolong didalam peperangan lain boleh kau mengatur barisan seperti ini,akan tetapi kami mohon padamu pada peperangan kali ini,kami yang ada di barisan depan karena mereka adalah kaum yang membenci ahlul bait,dan jikalau ahlul bait berada di barisan depan maka mereka setelah membunuh ahlul bait terlebih dahulu,kemudian mereka akan membiarkan kami,maka hal inilah yang kami tidak mau,kami tidak mau selamat sedangkan engkau dan para ahlul bait terluka lebih dahulu.
Suara pasukan yang lantang menjadikan imam HUSAIN RA tergoyah (rahmat) akhirnya imam HUSAIN RA tersenyum sambil berkata :
“baiklah pecintaku engkau yang berada di depan biar keluargaku berada di belakang”
Akhirnya peperanganpun dimulai imam HUSAIN RA pun menyeru
“mari kita mulai perang”
Kemudian salah satu dari pecintanya yaitu anaknya sendiri menyeru merelakan diri untuk menjaga imam HUSAIN RA dan imam HUSAIN RA pun memperbolehkan, kemudian di mulailah peperangan dan imam HUSAIN RA berada di barisan paling depan dan di sebelahnya di dampingi oleh anakanya sendiri yang bernama ALI AKBAR beliau selalu melindungi imam HUSAIN RA di mana musuh mau menyerang maka imam ALI AKBAR mendahuluinya sehingga imam ALI AKBAR terkena tusukan tepat di punggung beliau kemudian terkena tombak hingga lemas beliau dan di penggallah beliau sehingga mati syahid beliau mendahului imam HUSAIN RA, ketika sayyidah zainab melihat ini beliau berusaha menyelamatkan jenazah imam ALI AKBAR dari injakan kuda-kuda pasukan yang terkutuk tersebut, kemudian anak dari imam HASAN RA yang bernama HAMZAH meminta izin kepada imam HUSAIN RA untuk melindungi beliau dalam (riwayat lain namanya al qasim) :
“wahai imam HUSAIN RA izinkan aku untuk melindungimu menggantikan imam ALI AKBAR”
Maka imam HUSAIN RA pun menganggugkan kepala yang berartikan ya, kemudian imam HAMZAH mendampingi imam HUSAIN RA seperti apa yang di lakukan imam ALI AKBAR kemudian imam HAMZAH sangat bersemangat dan dikala semangat tersebut memuncak terdapat sesuatu yang tidak beres dia rasakan setelah di lihat tali sepatu imam HAMZAH terlepas sehingga mengurangi kelincahan beliau sehingga beliau harus dan perlu untuk membenarkan tali sepatu tersebut, ketika imam HAMZAH membungkuk datanglah orang paling celaka menebaskan pedang ke leher imam HAMZAH kemudian imam HAMZAH hanya bisa berucap :
“allah……..wahai pamanku tolong aku”
Ketika itu imam HUSAIN RA melihat dan melompat imam HUSAIN RA ke sisi imam HAMZAH memeluk beliau dan tubuh beliau bergetar sambil berkata imam HUSAIN RA :
“ya allah saksikanlah ini hari aku syahid, wahai HAMZAH ketahuilah tempat berkumpulnya kita di depan kakek kita rasulullah SAW”
Sungguh kejamnya orang-orang tersebut, dan imam HUSAIN RA mempunyai kebiasaan yang sangat indah, biarpun imam HUSAIN RA berada di medan perang akan tetapi imam HUSAIN RA tetap menghibur keluarganya, terkadang imam HUSAIN RA di waktu perang sedang berkecamuk beliau jalan ke perkemahan beliau untuk melihat keadaan keluarga beliau sehingga jikalau beliau lewat serng kali anak beliau yang bernama sukainah keluar dari kemah sambil berkata :
“abah…………abah………….hati-hatilah engkau wahai abah”
Dan imam HUSAIN RA pun menjawab :
“ya wahai anakku…………engkau juga jagalah dirimu”
Kemudian imam HUSAIN RA kembali ke medan perang dan sudah tak terasa waktu mulai menjelang siang sa’atnya sholat dhuhur, kemudian beliau mendengar suara rintihan bayi sehingga beliau tidak sadarkan diri, beliau mencari dari manakah suara tersebut dan beliau baru mensadari bahwa suara tersebut dari kemah beliau sendiri, kemudian beliau menujuh ke kemah beliau ternyata yang menangis adalah anak beliau yang bernama ABDULLAH BIN HUSAIN RA beliaupun mendekat keperkemahan dan bertanya denga orang yang berada di kemah :
“kenapa abdullah menangis?”
Maka menjawab penghuni kemah :
“kami tidak menemakan air wahai imam HUSAIN RA”
Kemudian di rangkullah ABDULLAH sambil membawa keluar kemah dan berkata kepada pasukan musuh :
“wahai pasukan sesungguhnya di dalam peperangan tidak boleh membunuh anak kecil, sesungguhnya anakku dalam keadaan haus maka berikanlah kepada anakku minum”
Maka seketika itu imam HUSAIN RA melihat tomabk melayang dan tepat mengenai dada anak beliau yang bernama ABDULLAH BIN HUSAIN RA dan bergetar tangan imam HUSAIN RA darahpun berkucuran bermuncrat ke muka imam HUSAIN RA, sekitika itu bayi itu pun menjerit dan jeritan tersebut menjadi jeritan terakhir bayi tersebut, dan di peluklah bayi tersebut dengan harapan bahwa bayi tersebut hidup kembali, akan tetapi tidak demikian dan berkata imam HUSAIN RA :
“ya allah saksikanlah ……bunuhlah orang tersebut dalam keadaan haus”
Sekitika itu orang tersebut kehausan dan meminta-minta minum akan tetapi tidak puas-puas sehingga perut orang tersebut membesar dan membesar dan meletuslah perut orang tersebut.
Kemudian melanjutkan lagi imam HUSAIN RA peperangan tidak tersisa dari ahlul bait kecuali imam HUSAIN RA dan saudara seayahnya sayyidina abbas beliau membawa bendera perang keadaan yang demikian tak menjadikan sayyidina abbas menjadi pesimis akan tetapi sayyidina abbas semakin kuat, kuat dan kuat untuk membela imam HUSIAN RA, akan tetapi meninggalah sayyidina abbas dalam keadaan syahid mendahui imam HUSAIN RA, tersisalah imam HUSAIN RA seorang, dengan gagah beliau maju menuju medan perang tanpa rasa takut, akan tetapi SAMMAR IBN DZIL JAUSHAN mengatakan :
“wahai pasukanku kenapa kau tidak bunuh saja HUSAIN RA hanya tersisa satu saja supaya segera kita kasihkan jasadnya kepada IBNU ZIYAD”
Maka ketika pasukan mendengar perintah tersebut bmereka bingung mau membunuh dari mana karena satu per satu dari mereka masih mempercayai bahwa imam HUSAIN RA cucuk baginda muhammad SAW, merekapun bingung mereka takut untuk menyakiti beliau maka mereka hanya menyiksa kuda beliau sehingga imam HUSAIN RA loncat dari kudanya seraya berkata :
“wahai kuda pergilah kau karena aku tidak mau kau di dzolimi karena aku:
Maka larilah kuda tersebut dan imam HUSAIN RA pun beridri tegak di atas kakinya.
Lagi-lagi mereka takut menyakiti imam HUSAIN RA, mereka semua berharap bahwa yang membunuh adalah temanya bukan dia sendiri sehingga begitu lama, ketika SAMMAR IBN DZIL JAUSHAN melihat tersebut dia tidak sabar, dia dan IBN ZIYAD sangat sama dengki kepada imam HUSAIN RA, SAMMAR mengatakan kepada pasukanya celakalah kamu sekalian tidak membunuh HUSAIN RA, maka pasukan hanya berani melukai kaki imam HUSAIN RA sehingga kaki imam HUSAIN RA tidak mampu berjalan untuk melanjutkan perang akan tetapi imam HUSAIN RA bersikeras untuk melanjutkan dengan lutut beliau, berjalan dan berjalan imam HUSIAN RA dengan lutu beliau untu perang akan tetapi imam HUSAIN RA sangatlah lihai sehingga di lukailah tangan imam HUSAIN RA sehingga pindah pedang beliau ke tangan kiri dan di lukai tangan kiri beliau sehingga beliau tidak dapat memegang pedang akan tetapi mereka masih belum membunuh imam HUSAIN RA kemudian berkata SAMMAR :
“pegang kepala HUSAIN RA dan tanganya”
Kemudian mereka pasukan memegang tangan dan kepala beliau kemudian SAMMAR mengangkat tinggi-tinggi pedangnya dengan perasaan bangga SAMMAR ketika itu dan pada sa’at itulah di jatuhkan pedang SAMMAR tepat di leher beliau hingga terputuslah kepala imam HUSAIN RA dari badannya.
Bersama jatuhnya kepala imam HUSAIN RA maka beliau bertemu dengan kakek (rasulullah), ayahnya (imam ali), dan ibunya (fathimah),kakaknya (hasan) beliau RA dan ketika itu pula terperosok manusia terkutuk kedalam jahannam (sang pembunuh imam HUSAIN RA).
Setelah kematian imam HUSAIN RA masih tersisa para ahlul bait nabi SAW di kemah seperti sayyidah zainab, sayyidah sukainah, sayyidah fatimah, dan seorang lelaki yang nantinya akan menjadi buyut keturunan alhusainiyah/al baalwy para habaib sekarang yaitu imam ALI ASGHOR yang mana beliau masih sakit ketika itu dan ayahnya juga melarang dia untuk ikut perang di karenakan dia sakit dan imam HUSAIN RA sayyidah ZAINAB untuk menjaga imam ALI ZAINAL ABIDIN agar tidak ikut perang supaya keturunan beliau IMAM HUSAIN RA tidak terputus, ketika itu imam ALI ZAINAL ABIDIN umurnya 17 tahun, beliau masih mengusahakan dirinya untuk mengikuti peperangan membela ayahanda imam HUSAIN RA akan tetapi beliau sempoyongan dan terjatuh-jatuh, maka melaranglah sayyidah zainab dengan wasiat yang dia terima dari adiknya HUSAIN RA, sakitnya imam ALI ZAINAL ABIDIN adalah rahmat bagi segenap ahlul bait nabi SAW, karena dengan sakit beliau ahlul bait nabi masih ada sampai sekarang.
Setelah di bunuh beliau imam HUSIAN RA pasukan IBNU ZIYAD masih tidak puas, pasukan tersebut menginjak-injak jasad beliau seperti apa yang di suruh IBNU ZIYAD, lihatlah kebincian mereka kepada ahlul bait nabi.
Sedangkan rombongan imam HUSAIN RA yang di kemah menunggu-nunggu kabar imam HUSAIN RA selamatkah beliau apa tidak, akan tetapi yang mereka inginkan adalah keselamatan imam HUSAIN RA, menunggu dan menunggu mereka rombongan imam HUSAIN RA sambil kuatir, ketika itu datanglah suara rinkihan kuda ke perkemahan maka sayyidah SUKAINAH pun keluar dengan perasaan senang dan gembira beliau melihat kuda menyambutlah dia kepad ayahnya “wahai ayahku” melihat sayyidah SUKAINAH di atas kuda tidak ada ayahnya beliaupun gemetar beliau masih mencari ayahnya berada, di toleh ke kanan ke kiri tidak di temukan seraya berkata “ayah dimana engkau?” kemudian beliau melihat ke bumi dan ketika itu beliau melihat kepala ayahanda tergeletak di bumi, maka sayyidah SUKAINAH merasa bingung dan lemas “يا حسينة ياابتاه يا حسينة “ (WAHAI AYAHKU) hingga pingsanlah sayyidah SUKAINAH, kemudian mendengar penduduk kemah jeritan tersebut maka keluarlah sayyidah ZAINAB dan sayyidah FATIMAH dan para ahlul bait yang lain, di rangkulah sayyidah SUKAINAH oleh sayyidah ZAINAB kemudian bangunlah beliau dan menjerit lagi akan tetapi di tahan oleh sayyidah ZAINAB sambil berkata :
“jangan wahai SUKAINAH jangan kau memukul wajahmu jangan kau merobek bajumu jangan kau memukuli dadamu sungguh aku mendapat pesan dari ayahandamu (jikalau aku mati jangan ada yang memukul wajahnya jangan ada yang menyobek bajunya dan juga jangan ada yang memukul dadanya seperti apa yang dilakukan orang jahiliyah dulu)”
Kemudian sayyidah SUKAINAH di bawa ke perkemahan.
Pasukan musuh allah masih saja tidak puas dengan keadaan yang demikian pasukan tersebut masih ingin membunuh dan menyerbu ke perkemahan, akan tetapi sayyidah ZAINAB adalah wanita yang pemberani ketika pasukan tersebut mendekat beliau berdiri di depan perkemahan dan berkata :
“wahai kaum……jangan masuki perkemahan ini”
Maka pasukan masih mendekat dan semakin mendekat kemudian beliau sayyidah ZAINAB berkata :
“hai pasukan…….jikalau kalian semua memang tidak mempunyai iman apakah di antara kalian tidak mempunyai tradisi nenek moyang? Di sini ada perkemahan perempuan apakah kamu sekalian masih mau menyerang para wanita?”
Kemudian para lelaki tersebut malu dan mundur menjauh dari kemah.
kemudian SAMMAR IBN DZIL JAUSHAN mengatakan “siapa yang tombaknya paling panjang? Bawa kesini”
maka satu dari pasukan datang membawa tombak yang panjang kemudian berkata SAMMAR BIN DZIL JAUSHAN : “tombaklah kepala HUSAIN RA dan jadikanlah bendera untuk menyeret keluarganya ke istana ibnu ziyad.”
maka di jadikanlah kepala imam HUSAIN RA sebagai bendera untuk menggiring rombongan ahlul bait menuju kufah menemui IBNU ZIYAD, ketika itu imam ALI ZAINAL ABIDIN sedang sakit di taruh di atas kuda sambil di ikat seluruh badanya, siapakah ini? Cucuk rasulullah SAW bukan seorang tawanan, kemudian wanita di giring seperti budak dan mayat-mayat ahlul bait tidak di hormati di seret dari karbala hingga kufah bertemu IBNU ZIYAD.
Kemudian IBNU ZIYAD sangat bangga melihat kepala imam HUSAIN RA di atas tombak, wallahi memang tidak ada iman di dalam hati IBNU ZIYAD, dan SAMMAR pun bangga dengan tombak yang di bawaknya sambil berkata :
“sungguh aku telah membunuh orang paling bagus sa’at ini, sungguh aku telah membunuh anak dari orang yang paling bagus, sungguh aku telah membunuh cucuk dari manusia paling bagus” dengan banganya SAMMAR
Kepala HUSAIN RA di jatuhkan di depan IBNU ZIYAD, dengan sombongnya IBNU ZIYAD membolak-balik kepala imam HUSAIN RA dengan tongkatnya, ketika itu masih ada dari pada sahabat nabi yang masih hidup di tempat itu dan mereka sahabat nabi hidup di lingkungan tersebut di karenakan tertekan bukan karena membela kemungkaran, seketika itu anas bin malik melihat tersebut dan menangis menitihkan air mata, IBNU ZIYAD sangat berlebihan IBNU ZIYAD menusuk-nusukkan tongkat dia kepada hidung HUSAIN RA sehingga ada salah satu dari pada sahabat nabi sa’at itu menjerit dan berkata :
“IBNU ZIYAD hentikan…….wahai kaum muslimin kau akan terhina di saat kau membunuh cucuk baginda muhammad SAW,wahai IBNU ZIYAD aku pernah melihat wajah ini di peluk oleh rasulullah sungguh aku pernah melihat wajah ini di pundak rasulullah SAW dan sungguh aku pernah melihat orang ini di pangku oleh rasulullah SAW kemudian rasulullah berdoa kepada allah
Ya allah aku menitipkan mereka berdua kepadamu ya allah dan segenap muslimin.
Wahai IBNU ZIYAD bagaimana engkau dengan titipan rasulullah SAW?”jawab sahabat dengan marah.
IBNU ZIYAD dengar ucapan merasa marah dan di sa’at marah ingin membunuh zeid bin arqom akan tetapi allah masih menjaga zeid bin arqom sehingga zeid bin arqom hanya di penjarakan sambil berkata IBNU ZIYAD :
“dasar tua bangka, klo bukan karena tua bangkamu niscaya akau sudah membunuhmu wahai ZEID BIN ARQOM”
Inilah kejadian yang terjadi di kufah.
Kemudian jenazah imam HUSAIN RA di bawa ke syam bersama ahlul bait untuk di pertemukan oleh YAZID, dan di giring rombongan ahlul bait dengan perayaan yang sangat meriah (subhanallah cucuk rasulullah meninggal sedangkan mereka bergembira mana orang yang memberi tanda tangan dan mengirim surat kepada imam HUSAIN RA bersedia untuk membaiat imam HUSAIN RA, mereka hanya pintar mengaku cinta kepada ahlul bait akan tetapi dalam kenyataanya tidak sama sekali bahkan mereka tidak mempunyai iman).
Kemudian rombongan di bawa kepada YAZID dan IBNU ZIYAD mengirim surat kepada YAZID
KEPADA YAZID BIN MUAWIYAH
Wahai YAZID aku telah membunuh orang berbahaya atas kekuasaanmu
DARI IBNU ZIYAD
Kemudian kepala imam HUSAIN RA di gantung di syam selama tiga hari tiga malam ada riwayat lagi jenazahnya di kubur di karbala setelah di rawat dan ada juga yang bilang di kirim ke atsqolan dan banyak riwayat.
Terjadi kejadian unik di tempat YAZID, ada saudagar kaya di bersama YAZID ketika itu berkata :
“yazid ada wanita cantik ini buat aku saja wahai yazid”
TAHUKAH KALIAN SIAPAKAH ITU??? PEREMPUAN TERSEBUT ADALAH FATIMAH BINTI HUSAIN PUTRI DARI IMAM HUSAIN RA.
Lihatlah betapa jahatnya mereka sehingga mereka mau menjadikan keturunan ahlul bait sebagai BUDAK.
Kemudian saudari imam HUSAIN RA yang bernama ZAINAB berkata dengan beraninya :
“ini bukan buat kamu wahai saudagar dan juga bukan untuk tuanmu yazid”
Berkata YAZID :
“dan juga bukan untukku wahai zainab?”dengan wajah meremehkan.
Menjawab sayyidah ZAINAB :
“juga bukan untukmu wahai yazid kecuali jika engkau keluar dari agama nenek moyangku (agama islam) jika kamu keluar dari agama islam barulah kamu boleh memilikinya”
Berkata YAZID :
“engkau dan saudaramu wahai ZAINAB yang keluar dari agama nenek moyangmu dan keluargamu semua”dengan meremehkan.
“hei YAZID apakah engkau lupa,darimanakah dan dari siapakah engkau belajar agama islam?dan dari siapakah engkau tau bahwasanya tuhanmu adalah ALLAH? Kalau bukan dari kakekku RASULULLAH SAW. Ketahuilah hal itu wahai YAZID” Jawab ZAINAB dengan beraninya.
Dari sejak itulah si YAZID merasa malu dan sadar bahwasanya sungguh celaka orang yang membangkitkan amarah cucu RASULULLAH.
Ternyata masih ada yang tersisa laki – laki di kaum ahlul bait yaitu IMAM ALI ZAINAL ABIDIN BIN HUSAIN RA. Yang mana ketika di istana IBNU ZIYAD hampir saja di bunuh oleh orang yang terkutuk IBNU ZIYAD,akan tetapi dilindungi oleh bibinya ZAINAB dengan berkata :
“jika kau mau membunuh ALI ZAINAL ABIDIN,maka langkahi dulu mayatku”.Dengan suara lantangnya.
Maka tidak jadilah IMAM ALI ZAINAL ABIDIN di bunuh oleh IBNU ZIYAD.
Kemudian keluarga AHLUL BAIT yang masih hidup dibawa ke madinah,akan tetapi rupanya seseorang yang bernama WALID IBIN ‘UTBAH (penguasa/pemimpin madinah) merasa risih dengan keberadaan ZAINAB. Kemudian WALIN IBIN ‘UTBAH mengirim surat kepada YAZID ,yang berisikan:
Kepada Pemimpin YAZID
Wahai pemimpinku YAZID rupanya Madinah akan terasa sempit jika aku harus senegeri dengan ZAINAB,seakan – seakan madinah ini sempit jika ada ZAINAB dan keluarganya.
Walid ibin ‘utbah.
Kemudian SAYYIDINA IBIN ABBAS mengetahui bahwasanya WALID BIN ‘UTBAH tidak senang akan kehadiran ZAINAB da AHLUL BAIT. Maka IBIN ABBAS memberikan saran kepada ZAINAB untuk pindah ke mesir karena disana masih ada yang mencintai AHLUL BAIT. ZAINAB dan AHLUL BAIT akhirnya pindah ke mesir dan setelah sampai disana mereka menghormati akan kedatangan ZAINAB sehingga ZAINAB di berikan rumah disana dan meninggal di mesir.
Inilah sejarah perang karbala yang sebenarnya, banyak pada zaman sekarang ini yang mengahdirkan kisah KARBALA dengan versi yang melenceng dari kebenaran , maka karena hal itulah kami menghadirkan kisah IMAM HUSAIN RA yang sebenarnya, yang kami rasa hal tersebut perlu untuk di ketahui oleh umat muslimin.
Yang perlu kita ketahui:
Pemerintahan yang membunuh dan yang berada disaat kejadian karbala adalah pemerintahan yang berada di lingkup ulama’ AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH, tapi janganlah mengatakan bahwasanya ULAMA AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH yang mebunuh IMAM HUSAIN RA,karena pemerintah berbeda dengan ulama’. Kerena pemerintah pada saat itu adalah pemerintah yang MENGATAS NAMAKAN DAN MENGAKU – MENGAKU SEBAGAI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH, karena mereka tidak mengetahui apa – apa yang wajib untuk RASULULLAH DAN PARA KETURUNAN RASULULLAH SAW, hanya saja penguasa di zaman itu mereka meminjam tangan AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH, karena pada saat itu AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH adalah aliran yang lurus dan benar. Banyak pada zaman ini ada golongan kaum yang mereka menuduh dan mengkambing hitamkan AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH sebagai pembantaian IMAM HUSAIN RA, pastikanlah tuduhan ini SALAH BESAR ,bahkan yang membela AHLUL BAIT adalah mereka sahabat – sahabat dan putra – putra dari sahabat RASULULLAH SAW.
Dan ketahuilah aqidah AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH tidak pernah MENGUTUK SESEORANG, Coba lihatlah di kitab – kitab AHLUS SUNNAH adakah yang mencantumkan bahwasanya AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH merperkenankan untuk MENGUTUK?? Terlebih – lebih mengutuk AHLUL BAIT NABI. Jadi hal tersebut adalah DUSTA yang dinisbatkan kepada kita AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH.
Sebelum terbunuhnya sayyidina HUSAIN RA di kerbala banyak dari para sahabat nabi melarang bagi beliau untuk berangkat ke karbala karena para sahabat nabi SAW sudah mengetahui apa yang akan terjadi di sana, dari pada perkataan sahabat nabi SAW :
BERKATA ABU SAID ALKHUDRI :
Bertaqwalah kamu wahai husain RA tetaplah kamu di rumah dan jangan keluar untuk menemui imam kamu (yazid).
SAID BIN MUSAIB :
Jikalau sayyidina husain RA tidak keluar untuk bertemu yazid maka hal tersebut baik untuk dia.
AMRAH BINTI ABDRAHMAN :
Artinya :
Aku bersaksi bahwa sayyidatuna aisyah RA telah mengabari kepada aku bahwa rasulullah SAW telah bersabda bahwa sayyidina husain RA akan terbunuh di kota babil (karbala), maka ketika sayyidina husain RA membacanya beliau langsung berkata : jikalau begitu maka wajib bagi aku ke tempat kematianku.
Dan terdapat sebuah kelompok menjadikan hari itu (10 muharram) adalah hari sedih massal karena kematian imam Husein ra dalam keadaan yang sangat sadis, Bahkan mereka kaum tersebut meratap-ratap sambil melukai dirinya hal tersebut sebagai bukti keprihatinan dan kecintaan kepada imam Husein ra yang padahal hal tersebut sangat tidak boleh (HARAM) di lakukan oleh umat muslimin.
Demikian dalil-dalil dari al-qura’an sunnah nabi dan kitab-kitab rujukan kaum tersebut yang menunjukan untuk sabar dikala terkena musibah dan dilarangnya (DIHARAMKANYA) untuk bertindak seperti seorang jahiliyah (bersedih ketika terkena musibah dengan memukul pipi atau dada, dan menyobek baju) bersedih di bolehkan oleh islam dengan batasan yang ditentukan islam, dan dalil bahwa orang meninggal tersakiti dengan tangisan orang yang masih hidup :
Berikut dari al-qur’an berkata allah SWT :
Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.
Dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang, Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan.
Dan begitu banyak dalil dari qura’an yang menunjukan kepada kita bahwa sabar adalah yang pertama jika mendapat coba’an.
Adapun dalil dari hadits nabi SAW :
“ bukanlah termasuk golonganku, orang yang memukul-mukul pipi-pipinya (karena kematian seseorang), dan merobek pakaian-pakaiannya serta menjerit sebagaimana orang-orang jahiliyah “
- حَدَّثَنِي عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ ذُكِرَ عِنْدَ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ ابْنَ عُمَرَ رَفَعَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْمَيِّتَ يُعَذَّبُ فِي قَبْرِهِ بِبُكَاءِ أَهْلِهِ
حدثنا أبو بكر بن أبي شيبة ومحمد بن عبد الله بن نمير جميعا عن بن بشر قال أبو بكر حدثنا محمد بن بشر العبدي عن عبيد الله بن عمر قال حدثنا نافع عن عبد الله أن حفصة بكت على عمر فقال مهلا يا بنية ألم تعلمي أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال * إن الميت يعذب ببكاء أهله عليه
صحيح مسلم – - (2 / 642)
وحدثني حرملة بن يحيى حدثنا عبد الله بن وهب حدثني عمر بن محمد أن سالما حدثه عن عبد الله بن عمر أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : إن الميت يعذب ببكاء الحي
Sesungguhnya mayyit tersiksa dengan tangisan keluarganya dan orang yang masih hidup.
Adapun dalil dari para imam-imam rafidhah di dalam kitabnya :
ومن كلام أمير المؤمنين (عليه السلام) ، كان يقول عند التعزية : عليكم بالصبر ، فإن به يأخذ الحازم ، ويعود إليه الجازع
Dari perkataan imam ali : Hendaknya bagi kamu untuk bersabar ketika terkena musibah sesungguhnya hal tersebut (tidak sabar) dapat mengambil keteguhan hati dan dapat mengembalikan kesedihan.
ومن ضرب يده على فخذه عند مصيبتة حبط أجره
Barang siapa yang memukul wajahnya ketika terkena musibah maka dia telah mensia-siakan amalnya.
jikalau aku mati jangan kau cakari wajah kamu dan jangan kamu berteriak hesteris.
Wahai saudaraku zainab bersumpahlah kamu kepada allah dan kamu jaga ini sumpah, jikalau aku terbunuh maka kamu jangan menyobek bajumu (menandakan sedih dengan terbunuhnya imam husain ra) janganlah kamu mencakari wajahmu dengan kukumu dan jangan kamu mengatakan “weil atau tsubur” (suatu kata-kata yang dipakai di arab jika sedih) atas menjadinya aku shahid.
Setelah kita membaca semua dalil-dalil atas tentang keharaman perbuatan tersebut maka jika kita sering melakukan hal tersebut maka ketahuilah bahwa hal tersebut haram menurut syariat dan jika kalian belum melakukan maka jangan sekali-sekali kalian anda mendekati sesuatu yang di larang oleh allah, jagalah anak-anak dan keluarga anda dari pemikiran sesat yang menjerumuskan anda dan keluarga anda ke dalam neraka seperti allah SWT berfirman dalam alqu’an :
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Semoga yang sedikit ini bermanfa’at bagi kaum muslim sebagai bahan renungan, penjelasan dan pegangan muslimin AHLU SUNNAH WAL JAMAAH, semoga allah menjaga kita dari jurang kesesatan yang berkedok cinta ahlul bait. Amien ya rabbal alamien.